Blog yang berisi catatan-catatan singkat dan sederhana. Mencoba menangkap dan menulis pesan bijak dari berbagai sumber.

About

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 04 Januari 2015

Ketika Superman Selamatkan Pesawat Air Asia

Sumber gambar: www.kopimaya.com
               Dalam buku Lapis-lapis keberkahan, saat membahas tentang rizqi, Salim A. Fillah menulis: “Ada kisah tentang seorang pemilik saham terbesar sebuah maskapai penerbangan yang terhitung raksasa di dunia. Armada pesawat yang dijalankan perusahaannya lebih dari seratus jumlahnya. Tetapi dia menderita hyperphobia, yakni rasa takut terhadap ketinggian. Seumur hidupnya, yang bersangkutan tak pernah berani naik pesawat”. Jadi, “Rizqi sama sekali bukan soal apa yang dikuasai”. Jelas Salim.
                 Rizqi itu soal rasa. Tapi maaf, dalam tulisan ini Saya tidak sedang dan akan membahas juga tentang rizqi, tapi Saya akan sedikit berbicara tentang penerbangan. Maksudku, tentang pesawat alias transportasi udara. Saya sudah beberapa kali naik pesawat (ehm… sekedar info). Saat pertama kali naik pesawat dan melintasi udara, Doa yang terucap begitu panjang. Jantungpun menampilkan detak yang gelisah. Benarlah kata Ust. Anis Matta. Mengingat mati itu bisa membuat kita lebih dekat kepada Allah SWT. Keimanan kita meningkat. Contohnya adalah saat naik pesawat terbang. 
             Unik juga ya cerita Salim di atas. Punya perusahaan penerbangan, tapi seumur hidup tak pernah berani naik pesawat. Oh iya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan phobia? Dalam Definisikata.com, dijelaskan bahwa Phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap suatu benda, situasi atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk menjauhi sesuatu yang ditakuti itu. Bedanya dengan takut biasa adalah, hal yang ditakuti sebenarnya tidak menyeramkan untuk sebagian orang. 
             Phobia terjadi kerena adanya factor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolism di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang tidak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis.
        Saya jadi ingat dengan Dennis Bergkamp, mantan striker Arsenal. Pesepak bola berkebangsaan belanda ini juga menderita hyperphobia. Rasa takut akan ketinggian. Maka ketika Arsenal menjalani pertandingan Liga Champion di luar Inggris, dia tak pernah naik pesawat. Bintang The Gunner ini harus “menyeberang” pakai kapal laut ketika rekan setimnya ramai-ramai naik pesawat. Akibatnya Sang bintang selalu datang terlambat. Mungkin ini juga yang menjadi salah satu penyebab mengapa Arsenal di zaman Bergkamp tak pernah menjuarai Liga Champion Eropa. Padahal saat itu mereka sedang tampil dengan skuad terbaiknya. Bertabur bintang, sekaligus mendominasi Liga Inggris
        Beberapa hari yang lalu, pesawat Air Asia QZ8501 terjatuh diperairan Pangkalanbun Kalimantan Tengah. Entahlah, Saya juga belum mendengar berita terkhir tentang kecelakaan pesawat ini. Tapi kata beberapa sumber, tampaknya awak dan seluruh penumpang tidak ada yang selamat. Pertanyaannya adalah apakah Anda kemudian menjadi phobia atau takut bepergian dengan Pesawat terbang? 
            Tulisan ini Saya beri judul ‘Ketika Superman Selamatkan Pesawat Air Asia’. Ngomong-ngomong, apa sih kaitan antara Superman dengan Pesawat Air Asia? Sebelumnya, ada yang tahu arti symbol ‘S’ pada dada Superman? Dahulu, kita mengenggap bahwa symbol ‘S’ itu adalah singkatan dari kata ‘Superman’. Tapi dalam film Superman terbaru, garapan Zack Snider, yang diberi judul ‘Man of Steel’ di sebutkan bahwa symbol ‘S’ berarti pengharapan. Sebuah symbol yang berasal dari planet Kripton, tempat lahir Superman. 
               Ada adegan menarik dalam Film Superman Return. Salah satu film tentang Super hero ini, yang disutradarai oleh Bryan Singer. Sebuah pesawat Boeing yang memuat penumpang mengalami kerusakan dan meluncur deras akan menghantam bumi. Superman segera bergerak dengan kecepatannya, mencoba menghentikan pesawat tersebut agar tak menghantam tanah. Sang Super hero berhasil melakukannya. Dengan cepat Ia menahan moncong pesawat, dan menghentikan laju pesawat, hanya beberapa meter diatas lapangan Baseball
          Saat masuk ke dalam pesawat malang itu, Ia lalu menyapa Louis Lane, yang kebetulan menjadi salah satu penumpang: “Anda baik-baik saja? Kata superman. Sang jagoan juga lalu menoleh ke seluruh penumpang yang lain, lalu berkata: “Semoga peristiwa ini tidak mempengaruhi penerbangan Anda selanjutnya. Secara statistic pesawat masih menjadi alat transportasi paling aman”. Jelas Superman.
            Benarkah kata Superman? Bahwa secara statistic pesawat adalah alat transportasi paling aman? Berbagai musibah yang menimpa dunia penerbangan, seperti yang menimpa Air Asia dipenghujung tahun 2014 lalu, tentu membuat orang merasa takut naik pesawat. 
     National Highway Traffic Safety Administration, sebagaimana diberitakan oleh cnnindonesia.com, telah mengkompilasi dan meneliti statistic kecelakaan untuk seluruh Negara bagian Amerika Serikat. Tahun 2008, data Fakta Keselamatan Lalu Lintas menunjukkan jutaan kecelakaan karena mengemudi dan statistic lain menunjikkan 1,27 kematian per 100 juta mil perjalanan darat. 
              Masih dalam cnnindonesia.com, National Transportation Safety Board juga mengumpulkan data kecelakaan penerbangan. Statistik awal untuk tahun 2008 menunjukkan hanya 20 kecelakaan untuk maskapai penerbangan AS yang beroperasi layanan terjadwal. Itu artinya, hampir nol kecelakaan per juta mil terbang. Tidak ada yang meninggal, dan hanya lima orang luka berat.
          Dalam angka absolute, mengemudi lebih berbahaya, dengan lebih dari 5 juta kecelakaan dibandingkan dengan 20 kecelakaan pesawat terbang. Dari semua penerbangan komersil yang ada, kecelakaan pesawat terjadi pada rasio 1:1,2 juta. Bagaimana dengan data dan fakta yang ada di Indonesia? Saya sendiri belum menemukan data yang pasti. Tapi beberapa sumber menyebutkan bahwa di Indonesiapun secara statistic jumlah kecelakaan yang melibatkan angkutan udara sangat kecil jika dibandingkan dengan kecelakan darat (lalu lintas). 
         Karena itu, statistic menunjukkan bepergian dengan pesawat jauh lebih aman daripada mengemudi. Demikianlah, kata-kata Superman di atas telah “menyelamatkan” perusahaan penerbangan. Namun, David Ropeik, seorang instruktur komunikasi risiko dari Harvard School of Public Health, berpendapat bahwa "perjalanan udara terasa lebih berbahaya karena persepri risiko. Dijelaskannya, mengemudi memberi control yang lebih personal, membuat orang merasa lebih aman. Hal itulah yang tidak didapatkan saat bepergian menggunakan pesawat terbang". 
               "Selain itu, kecelakaan pesawat yang tragis, membunuh lebih banyak orang sekaligus, meraih lebih banyak perhatian dan membuat orang lebih sensitive terhadap hal tersebut. Sedangkan kecelakaan mobil terjadi setiap hari dan menyebar dari waktu ke waktu, membuat efek gabungannya kurang terlihat". Jelas David, dalam cnnindonesia.com.
             Tapi tunggu! Saya sependapat dengan sahabat pembaca sekalian. Kecelakaan yang berujung kematian, baik di darat, laut dan udara, tidaklah “pantas” untuk membandingkannya secara statistic. Kematian tetaplah kematian. Sebuah peristiwa yang meninggalkan duka mendalam bagi mereka yang ditinggalkan. Jangankan kematian, bahkan hanya seorang saja yang mengalami cedera akibat kecelakaan transportasi, dimanapun itu, sudah harus menjadi perhatian besar dan serius sekaligus penting bagi seluruh pihak. Tulisan ini hanya sekedar mencoba menampilkan secuil “fakta”, sebagai bahan pengetahuan (saja). Sekaligus saran, bahwa dengan kendaraan apapun yang kita gunakan saat bepergian, apakah lewat darat, laut maupun udara, unsur keselamatan dengan seluruh variannya menjadi sesuatu yang peting untuk diperhatikan. 
        Akhirnya, evaluasi harus terus dilakukan. Agar pelayanan jasa tranportasi yang aman dan nyaman bagi semua dapat terwujud. Turut berbela sungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More