Blog yang berisi catatan-catatan singkat dan sederhana. Mencoba menangkap dan menulis pesan bijak dari berbagai sumber.

About

Senin, 25 Juli 2016

Wolio Archery Community; Membangun Karakter Lewat Olahraga Panahan

Sumber gambar: Kidnesia.com
          Usiaku menginjak 11 tahun, saat menyaksikan Antonio Rebollo, seorang atlet panah paralimpic melepaskan anak panah berapi melewati kerumunan orang dan tepat mengenai Kaldron untuk menyalakannya. Wow!!! Api olimpiade lalu berkobar diiringi tepuk dan riuh para peserta dari seluruh pelosok jagad. Hari itu, di tahun 1992, Saya menonton secara langsung dari layar televisi, upacara pembukaan olimpiade di Barcelona Spanyol. 
          Aksi Rebollo ini menurut Saya sangat memukau. Inilah pula yang membuat olimpiade di negeri Matador itu melekat kuat dalam ingatanku. Disamping memang pada ajang tersebut Indonesia berhasil meraih 2 (dua) medali Emas yang dipersembahkan oleh cabang bulu tangkis, lewat Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma. Selanjutnya, sampai saat ini belum pernah lagi Kaldron Olimpiade menyala oleh anak panah berapi yang dilepaskan dari jarak jauh. 
         Aksi Rebollo tersebut juga akhirnya berhasil menyita perhatian Saya terhadap panahan. Apalagi di waktu yang sama, Sahabat Saya semasa kecil dulu sering bercerita tentang Robin Hood. Seorang pemanah pembela kebenaran dari negeri Ratu Elizabeth. Iapun lalu meminjami Saya buku tentang Legenda pemanah hebat itu, yang membuat ketertarikanku pada olahraga ini berlipat pangkat. 
         Seingatku, di awal tahun 90-an, tokoh Robin Hood cukup familiar juga. Walau tak sementereng para tokoh film animasi ‘Frozen’ saat ini yang gambarnya muncul dimana-mana dan digandrungi banyak orang, tapi pemanah dari negerinya Pangeran Charles tersebut memang sedang mencuri perhatian publik saat itu. 
       Belakangan akhirnya Saya mengetahui bahwa pada tahun 1991, setahun sebelum Antonio Robello melepaskan anak panah bersejarahnya di Olimpiade Barcelona, Hollywood merilis film yang berjudul ‘Robin Hood: Prince of thieves’. Film yang dibintangi oleh Kevin Costner ini lalu menjadi Box Office dengan pendapatan hampir 400.000.000 US Dollar di seluruh dunia dan Amerika. Rekor penjualannya tahun itu hanya dikalahkan oleh ‘terminator 2’ yang dibintangi Arnold Schwarzeneger. 
         Oh iya, tahun-tahun belakangan ini Saya juga menyaksikan beberapa film Box Office yang di dalamnya terdapat para jagoan pemanah tangguh. Diantaranya adalah tokoh Hawkee dalam ‘The Avenger’ yang diperankan oleh Jeremy Renner dan tokoh Legolas yang diperankan oleh Orlando Bloom di film ‘Lord of the Ring’. 
        Baiklah, maaf pengantarnya kepanjangan. Tapi izinkan Saya pada kesempatan ini berbicara tentang Panahan. Apa yang menarik dari olahraga memanah? Bagi Saya pribadi, keahlian yang dimiliki oleh Arjuna dalam film 'Mahabharata' ini menjadi menarik untuk digeluti, sebab Nabi akhir zaman menyebutkannya dalam Hadits. Dan jika disebutkan dalam hadits, berarti memanah memiliki hikmah yang sangat luar biasa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Memanah dan berkudalah, dan kalian memanah lebih aku sukai dari pada berkuda.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Hadits ini Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani) 
        Ada apa dengan memanah? Ternyata memanah bukan hanya melepaskan anak panah. Pendidikan karakter bisa diperoleh dari olah raga ini. Presiden INASP (Indonesia Archery Schools Program), Defrizal Siregar,.Or.,MM dalam situs KBK (Kantor Berita Kemanusiaan), mengatakan bahwa olahraga ini memiliki banyak keunggulan dan manfaat bagi pegiatnya. Bahkan, olahraga ini menjadi sarana pembelajaran karakter anak bangsa. Ia menjelaskan, setidaknya ada empat benefit yang bisa didapat dari memanah, yaitu: ketenangan, konsentrasi, keberanian, dan mental juara. 
          “Seseorang tidak akan bisa tepat membidik sasaran jika tidak tenang dan fokus. Nah, maka, bila ingin memanah dengan baik, yang pertama kali harus dilatih adalah ketenangan dan konsentrasi. Bila dua karakter ini sudah terlatih, itu akan positif ketika diterapkan di seluruh aspek kehidupan,” ujarnya 
         Defrizal menambahkan, dalam panahan sendiri, untuk melepaskan anak panah, butuh keberanian untuk memutuskan. Kadang, ada yang sudah menarik tali busur, tapi tidak berani melepas karena takut meleset atau mengenai orang lain. Ketakutan itu tidak akan terjadi apabila seorang pemanah sudah tenang dan fokus, karena ia yakin pada tujuannya, atau pada bidikannya. 
          Keberanian dalam aktivitas panahan ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan keseharian. Keputusan-keputusan yang berani dan positif akan bisa diambil. Keputusan yang didasari akal sehat. Keputusan sehat lahir dari situasi yang tenang dan fokus. 
             Beberapa literatur menyebutkan bahwa belajar memanah dapat melatih emosi dan fisik untuk meletakkan target pada sasaran. Memanah sangat menitik-beratkan keseimbangan tubuh. Maka jika pemanah emosinya tertekan, maka anak panah amat mudah meleset dari sasaran. Secara tidak langsung, olahraga ini melatih manusia untuk tenang dan menstabilkan emosi. Maka memanah juga merupakan latihan holistik kepada diri seseorang dari segi fisik dan mental. 
           Sebagaimana juga dijelaskan dalam situs sekolah bumi.com, ada 4 (empat) prinsip dalam memanah: Pertama, Calm. Seorang pemanah harus memiliki ketenangan hati dan tubuh yang rileks Ketenangan ini diperoleh melalui pengendalian diri. Nafsu-nafsu negatif seperti amarah, harus bisa dikendalikan saat akan memanah. Membuat diri setenang mungkin dan melepaskan semua hal yang mengganggu pikiran tentu perlu latihan terus-menerus. Jika tidak, sangat sulit bisa mengendalikan anak panah dan melepaskannya menuju target. Latihan yang rutin bisa membuat kita terlatih mengendalikan pikiran, sehingga bisa lebih tenang merespon sekeliling dalam aktivitas sehari-hari. 
            Kedua, Focus. Seorang pemanah berusaha konsentrasi dengan sasaran target yang ingin diraih dan meyakini anak panah masuk sesuai target yang diinginkan. Setelah seluruh tubuh dan jiwa tenang, hal berikutnya yang diperlukan adalah fokus. Fokus pada tujuan, dan memindahkan papan target mendekati jarak pandang meski jarak aslinya 5 m, 7 m, 10 m atau 15 m. Kita akan berlatih memusatkan pikiran pada satu titik, yaitu target yang akan dicapai. Singkirkan hal-hal yang bisa mendistraksi fokus. Begitu otak terpusat di sana, tubuh pun akan merespon dan bergerak menuju target itu. 
         Ketiga, Brave. Seorang pemanah berani melepas anak panah tanpa ragu dan tidak melepas sebelum yakin dapat melepas dengan berani! Menarik busur panah itu perlu keberanian, dan kekuatan tentunya. Berani mengeluarkan energi yang ada dan mengarahkannya dengan penuh keyakinan. Tak boleh ragu. Hal ini yang dilatih dalam proses memanah. Tanpanya, tak mungkin anak panah akan melesat menuju sasaran yang tidak dekat jaraknya. 
           Keempat, Win. Seorang pemanah bermental menang dengan keyakinan yang dimiliki dan anak panah yang dilepaskan. Meraih kemenangan adalah harapan semua orang. Apapun bentuknya, semua tergatung target kita. Untuk mencapainya butuh semangat. Tidak ada yang mudah. Dalam memanah pun, kita perlu perjuangan. Ada tubuh yang lelah, badan pegal, dan sebagainya. Namun, demi meraih kemenangan hal-hal itu harus dipinggirkan lebih dahulu. 
          Inilah luar biasanya olahraga panahan. Karena ternyata empat karakter, calm-focus-brave-win, yang akan terbentuk, menjadi sebuah kebiasaan dan membentuk karakter diri pemanah. 
        Sekedar informasi, di Kota Baubau, telah ada komunitas panahan yang diberi nama ‘Wolio Archery Community’ (WAC), berdiri pada bulan Mei 2016. Komunitas yang berada dalam binaan INASP (Indonesia Archery Schools Program) ini, berlamat di jalan poros STM-KPU. Alhamdulillah seluruh pelatih di WAC telah mendapatkan serifikat kepelatihan dari INASP (yang berpusat di Jakarta).
         Saat ini kami telah memiliki kurang lebih 50 orang member, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Dengan intensitas latihan 2 (dua) kali seminggu untuk tiap kelas/segmen. Fasilitas yang kami siapkan berstandar nasional, dengan area panahan yang luas dan nyaman. Anda tertarik? Mari gabung bersama kami, di olah raga yang unik, menyenangkan, menyehatkan, berpahala (sunnah Rasul), membentuk karakter positif dan beribu manfaat lainnya.

2 komentar:

Assalamu'alaikum.. Pak mau daftar untuk anak kelas 1 MIN, apa ada biaya pendaftaran?

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More