![]() |
Sumber gambar: www.clipart-kiste.de |
Masih ingat dengan konfrontasi Cicak melawan Buaya di tahun 2009 yang lalu? Ya, kedua reptil tersebut “diperkenalkan” oleh Susno Duadji, seorang mantan Kabareskrim Mabes Polri, sebagai ikon kasus KPK vs Polri. Istilah yang kemudian menjadi simbol perlawanan pendukung institusi yang pernah dinakhodai oleh Abraham Samad ini terhadap Polri. Waktu itu KPK dipersonifikasikan sebagai Cicak, sementara Kepolisian sebagai Buaya.
Tapi maaf, mengenai kasus antara KPK dan Polri tersebut tidak akan dibahas pada tulisan ini. Saya Cuma tertarik pada kata ‘Reptil’ yang melekat pada Cicak dan Buaya yang dijadikan ikon oleh mantan Kabareskrim Polri tersebut.
Begini, para ahli otak menggunakan kata ‘Reptil’ untuk memberi istilah pada salah satu bagian otak manusia. Mengapa bisa begitu? Karena bagian tersebut sama persis dengan bagian otak yang dimiliki reptil, seperti kadal atau buaya. Dan bagian yang lalu disebut dengan ‘Otak Reptil’ ini dianggap memiliki kaitan dengan kejahatan (termasuk pembunuhan). Kok bisa?
Sebagaimana kita ketahui bersama, Dr Paul Maclean, menyebutkan bahwa manusia memiliki tiga bagian otak yang ia sebut sebagai ‘Otak triune’. Mereka adalah Batang atau otak reptile, Sistem limbik atau otak mamalia, dan Neokorteks. Masing-masing bagian mempunyai struktur syaraf tertentu dan mengatur tugas-tugas yang harus dilakukan.
Beberapa literatur menyebutkan bahwa otak reptil bertugas untuk mengendalikan fungsi-fungsi motor sensorik (yakni untuk mengetahui rangsangan yang berasal dari panca indera), dan mempertahankan hidup secara naluriah (yang terfokus pada makanan, tempat tinggal, perkembangbiakan, dan perlindungan diri). Ketika seseorang mengalami suatu bahaya, otak reptil ini memberikan komando kepada anggota tubuh yang lain untuk menghadapi atau lari dari situasi berbahaya tersebut.
Otak mamalia berfungsi sebagai tempat menyimpan memori, mengendalikan bioritme (seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, detak jantung, gairah seksual, temperatur, kimia tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan), sebagai pusat perasaan atau emosi, dan mengendalikan semua bagian anggota tubuh. Karenanya, keadaan emosi sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Segala sesuatu yang datang dari indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan peraba masuk ke otak ini, kemudian didistribusikan ke "otak pemikir" atau neokorteks.
Sementara tugas neokorteks adalah berpikir, berbicara, melihat, dan mencipta. Otak ini merupakan tempat kecerdasan. Di otak ini pula bersemayam kecerdasan yang lebih tinggi, yaitu intuisi, sebuah kemampuan menerima informasi yang tidak dapat diterima oleh panca indra.
Slamet Wahyudi dalam tulisannya yang berjudul ‘Otak Manakah Yang Sedang Anda Pakai..,??!’ menjelaskan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang memiliki keseimbangan ketiganya, tidak satupun yang mendominasi, dan dengan bimbingan wahyu, manusia akan mampu memberdayakan semua fungsi otak ini sehingga cara berpikir dan perilakunya selaras, seimbang, sempurna menjadi Al Ihsan.
Allah SWT, menyebutnya dalam Al Qur’an, Surah Al A’raf ayat 179, “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”
Sayangnya, tanpa disadari, kadang manusia didominasi oleh otak reptilnya. Seperti halnya bangsa reptil, manusia yang didominasi otak ini, dapat berperilaku seperti reptil, dan tidak dapat berpikir pada tingkat yang lebih tinggi. Seseorang hanya bertindak berdasarkan nafsunya. Misalnya, ketika merasakan lapar, maka apapun akan dilakukannya demi terselesaikannya masalah lapar tersebut.
Saat bahaya datang maka bangsa reptil akan serta merta berlari atau berhadapan untuk membela/mempertahankan diri. Otak reptil aktif bila seseorang kurang tidur, terancam, takut, stress, atau pada saat kondisi tubuh dan pikiran yang lelah.
Herulono Murtopo, dalam artikelnya di Kompasiana yang berjudul ‘Berotak Dasar Reptil, Semua Manusia’, mengatakan bahwa karena berotak dasar reptil, maka semua manusia berpotensi menjadi jahat. Kenapa orang yang tampaknya baik-baik bisa menjadi sedemikian jahat? Kita kadang menemukan dalam siaran berita di televisi, seorang anak yang membacok kakak kandungnya, lalu akhirnya menyesal setelah Sang kakak akhirnya meninggal di Rumah Sakit.
Menurut Herulono, dalam pendekatan Neuropsikologis, para pembunuh yang sedemikian sadis itu, bukanlah orang yang terbiasa melakukan tindakan-tindakan sadis. Banyak kejahatan yang dilakukan dengan spontan, kemudian muncul penyesalan. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh dominannya reptilian brain dalam diri manusia.
Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, otak reptil akan diaktifkan oleh suatu perasaan negatif seperti emosi, marah, stress, takut, tertekan, cinta, dan perasaan lainnya. Ia bergerak dengan sangat spontan. Yang lalu menjadikan seseorang agresif dan cenderung mengikuti instingnya. Kalau otak ini sering digunakan, dia bekerja semakin canggih dan kalau tidak hati-hati bisa cenderung jahat, yang lalu menyebabkan hal-hal yang tidak dinginkan, diantaranya adalah pembunuhan. Seperti yang terjadi belum lama ini di Kota Baubau.
Lalu, bagaimana cara mengendalikan otak reptil agar tidak menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan? Baiklah, kita mulai dari pertanyaan, apa yang terjadi ketika manusia dikuasai emosi? David Pranata (seorang speaker, trainer dan writer) dalam david-pranata.com menjelaskan bahwa ketika seseorang dikuasai emosi sehingga tidak lagi bisa mengendalikan diri adalah sebuah kondisi yang disebut dengan “amygdala hijack“. Amgydala adalah bagian dari otak primitif (otak reptil) yang kemudian membajak neocortex. Ketika seseorang dibajak, berarti ia akan kehilangan kendali. Bagian otak reptil-lah yang akhirnya mengambil alih kendali perkataan atau tindakan. Menurut David, ada empat langkah kilat untuk mengendalikan diri:
Pertama, Akuilah Perasaan Anda. Banyak orang yang justru menyangkal perasaan mereka dan mengatakan hal yang sebaliknya. Misalnya saja seorang yang sedang kecewa atau sedih kemudian menyangkal apa yang ia rasakan. Dia terus berkata kepada diri sendiri bahwa dia tidak apa-apa, sama sekali tidak ada perasaan kecewa atau sedih. Jangan mengingkari apa yang sedang dirasakan, yang harus dilakukan adalah justru menyadari dan mengakui perasaan tersebut. Inilah yang disebut proses ber-empati pada diri sendiri. Katakan kepada diri sendiri apa yang sedang dirasakan.
Kedua, Aturlah nafas anda dan berusahalah untuk relax. Setelah mengakui apa yang anda rasakan, cobalah untuk bernafas secara dalam dan lambat secara teratur. Mengatur pernafasan adalah langkah pertama untuk mengubah emosi. Ketika sedang diliputi emosi negatif, nafas kebanyakan akan menjadi tidak teratur. Pernahkan melihat orang marah besar dengan nafas tetap teratur? Tentu tidak. Nafas mereka akan tersengal-sengal, bahkan pada beberapa kondisi mereka sampai kesulitan bernafas. Oleh karena itu ubah nafas menjadi teratur. Lakukan ini sampai kondisi menjadi lebih seimbang.
Ketiga, Ubah fisiologi anda. Yang artinya adalah emosi diciptakan oleh gerakan (fisiologi) kita. Bahasa tubuh anda akan mempengaruhi kondisi emosi. Jadi yang dilakukan berikutnya adalah dengan mengubah bahasa tubuh sesuai dengan kondisi emosi yang kita inginkan. Bahasa tubuh dan emosi akan selalu sinkron. Tidak ada orang sedih yang rauh wajahnya ceria, posturnya tegak dan tersenyum. Oleh karena itu ketika seseorang mengubah fisiologinya, maka emosi pun akan ikut berubah. Menurut riset dibutuhkan waktu 2 menit untuk merubah emosi yang ada di tubuh.
Keempat, Mulailah untuk berpikir apa yang bisa anda lakukan. Setelah mulai bisa mengendalikan emosi dan perasaan, sekaranglah saatnya mengembalikan kendali ke bagian neocortex. Di saat inilah seseorang baru bisa mulai berpikir dan menganalisa secara rasional.
1 komentar:
Bingung Cari Agen Slot Terlengkap Dan Terpercaya ?
Yuk Daftar Dan Bermain Di Bolavita .site
Daftar Akun Anda dan Menang jackpot Hingga Ratusan Juta.
Dapatkan Bonus New Member 10% / Cashback Hingga 10%.
.
• Slots Games
• Ding Dong
• Tembak Ikan
• Bingo
NB : Bisa dimainkan di perangkat smartphone Android / iOS
Hubungi Kontak CS BOLAVITA Di Sini (24 jam Online):
.
• BBM: BOLAVITA
• WeChat: BOLAVITA
• WA: +62812-2222-995
• Line : cs_bolavita
Posting Komentar