![]() |
Sumber gambar: www.youtobe.com |
Kata orang, hikmah itu bisa kita dapatkan dari siapa saja, apa saja, serta kapan dan dimanapun. Tak terkecuali dari Pocoyo, film animasi anak yang lucu. Kebetulan anak-anak, termasuk Saya, suka dengan film animasi ini. Tokoh utamanya adalah seorang anak lelaki balita yang menggemaskan dan penuh rasa ingin tahu.
Saya pertama kali tahu tentang sosok yang imut dan lucu ini saat mendapatkan bonus CD nya dari pembelian sebuah produk susu tertentu. Oh Iya, Pocoyo juga punya sahabat setia yang tak kalah lucu dan menggemaskan, mereka adalah; Elly si Gajah, Pato si bebek, Loula si anjing, si Ulat, dan Sleepy bird si burung yang hobinya tidur.
Dalam salah satu episodenya, Pocoyo dan Sleepy bird diundang oleh Pato si bebek untuk bermain balok bersama. Begitu asyik mereka bermain. Saking asyiknya, Pocoyo sampai lupa merapikan kembali mainan begitu mereka selesai bermain. Ia dan Sleepy bird pergi begitu saja dan membiarkan mainan milik Pato berantakan. Mengetahui hal ini, Pato si Bebek jadi tak senang.
Usai mengerjai Pato si Bebek, Pocoyo dan Sleepy bird kemudian menghampiri Elly si gajah yang lagi tamasya bersama boneka kecilnya. Gajah Pink nan lucu dan baik hati inipun menjamu mereka dengan kue buatannya. Tak lupa secangkir teh manis Ia suguhkan. Pocoyo dan Sleepy bird menikmatinya dengan lahap dan pingin nambah lagi. Saat Elly sedang mengambil tambahan kue, mereka berdua tiba-tiba pergi dan meninggalkan meja hidangan yang sudah berantakan. Seperti Pato Si bebek, Ellypun tak senang dengan ulah keduanya.
Hari itu Pocoyo dan Sleepy bird memang sedang menjadi pembuat masalah. Tak cukup sampai disitu, merekapun membuat permainan puzzle si Ulat menjadi acak-acakan. Akhirnya, seperti 2 (dua) sahabat sebelumnya, si Ulatpun jadi tak senang dengan Pocoyo dan Sleepy bird.
Waktupun berlalu, dari detik ke menit, dari menit ke jam. Pocoyo dan Sleepy bird rupanya tak tahu kalau mereka baru saja membuat masalah. Hal terebut baru mereka sadari ketika Pato si bebek, Elly si gajah dan si Ulat tak menghiraukan mereka berdua. Pocoyo dan Sleepy bird pun akhirnya meminta maaf kepada teman-temannya dan diperbolehkan untuk kembali bermain bersama.
Pocoyo dan Sleepy bird menggunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Usai bermain dengan Pato, tak lupa mereka merapikan mainan milik si Bebek. Begitu juga usai bertamasya dengan Elly. Piring dan cangkir milik Elly tak lupa mereka rapikan.
Bagaimana dengan Puzzle si Ulat? Usai membantu si Ulat menyusun puzzle yang ternyata bergambar kupu-kupu, tiba-tiba Pocoyo mengambil gambar itu dan membawanya pergi. Si ulat jadi bingung melihat ulah Pocoyo. Tak lama berselang, Pocoyo kembali dengan puzzle kupu-kupu yang sudah di bingkai. Ya, Pocoyo membingkaikannya untuk si Ulat. Sang pemilik puzzle pun tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Lucu gak ceritanya? Di lucu-lucuin aja ya. Hehehe. Dari kejutan pocoyo yang membingkai puzzle si Ulat, Saya jadi teringat dengan kata-kata seorang konsultan dan pakar pendidikan yang pernah kami undang ke Baubau beberapa waktu yang lalu. Apa kata beliau? Pakar dan konsultan pendidikan asal Surabaya ini mengatakan dengan sedikit bercanda bahwa murid yang luar biasa itu bukanlah murid yang ketika disuruh untuk meletakkan gelas di atas meja, Ia lalu meletakkannya begitu saja. Tak peduli apakah itu ditepi meja yang ketika meja bergetar sedikit, bisa membuat gelas terjatuh dan pecah.
Tapi murid yang luar biasa adalah murid yang ketika diberitahu untuk meletakkan gelas diatas meja, Ia lalu meletakkannya ditempat yang aman, misalnya ditengah meja, yang membuat gelas tidak mudah jatuh dan pecah ketika meja bergetar. Dan tidak akan tersenggol oleh siapapun yang lalu lalang di dekat meja tersebut.
Statement ini juga mengingatkanku pada kata-kata seorang teman. Kata teman saya, kita belum menjadi manusia ‘berkelas’ ketika melihat benda tajam ditengah jalan, yang dapat membahayakan keselamatan orang, lalu menyingkirkan atau membuangnya begitu saja. Tapi kita akan menjadi manusia ‘berkelas’ jika mengambil benda tajam tersebut lalu meletakkannya ditempat yang aman (tong sampah) dan memastikan siapapun akan terhindar dari bahayanya.
Meletakkan gelas diatas meja itu adalah hal yang biasa. Tapi akan menjadi luar biasa jika diletakkan pada posisi aman yang membuat gelas terhindar dari jatuh dan pecah. Menyingkirkan benda tajam ditengah jalan itu adalah hal yang biasa. Tapi akan menjadi luar biasa jika kemudian meletakkannya ditempat yang aman dan memastikan siapapun akan terhindar dari bahayanya.
Mirip dengan tingkah Pocoyo yang tidak hanya membantu si Ulat menyelesaikan puzzlenya, tapi juga memberi kejutan dengan membingkaikannya. Tak sekedar membantu, tetapi melakukan yang lebih dari itu. Pocoyo melakukan yang terbaik. Inilah yang disebut dengan berkelas.
Akhirnya, “Kebanggaan sejati adalah sikap senantiasa berbuat yang terbaik maskipun tidak ada yang melihat dan mengawasi. Kualitas karya kita akan menjelaskan ’siapa kita’. Berbuatlah yang terbaik!” (koleksi sms taujih)
0 komentar:
Posting Komentar