Blog yang berisi catatan-catatan singkat dan sederhana. Mencoba menangkap dan menulis pesan bijak dari berbagai sumber.

About

Jumat, 10 November 2017

Ketika Bahagia Enggan Menetap

Sumber gambar: gambar cantik.blogspot.com

Sandy yakin tak akan menang dalam uji kebolehan sebagai makhluk terbaik di bumi dalam pertandingan yang bertajuk 'makhluk darat vs makhluk laut'. Sebab uji kebolehan itu terjadi di 'Bikini Buttom', habitat penghuni air. Sementara Sandy si Tupai adalah hewan daratan yang tinggal di pepohonan.

Untuk menghadirkan pertarungan yang lebih adil, sang Tupai mengajukan permohonan agar medan unjuk kebolehan dipindahkan juga ke darat. SpongeBob, Patrick, Squidward dan Mr. Crabs yang masih diliputi rasa sombong dan euforia kemenangan, tak keberatan. Bagi mereka, di manapun tempat bertarung, tak akan mengubah keunggulan yang dimiliki makhluk laut terhadap penghuni daratan.

Sandy sudah menunggu di tepi pantai, menanti kedatangan lawan-lawannya. Yang dinanti akhirnya muncul juga. SpongeBob, Patrick, Squidward dan Mr. Crabs berbaris dengan percaya diri menuju daratan. Belum berapa lama menjejakkan kaki di pasir pantai, serangan seekor burung pemangsa membuat keempatnya lari tunggang langgang meloloskan diri dari maut.

Usai selamat dari pemangsa, kini masalah sesungguhnya datang. Mereka butuh air untuk bertahan hidup dibawah terik mentari yang menyengat. Di sini, para hewan laut dangkal itu akhirnya menyerah, terkapar, sekarat dan nyaris mati jika tak segera diselamatkan oleh Sandy.

Singkat cerita, Sponge Bob akhirnya berkata: "kami makhluk laut punya keistimewaan yang tidak dimiliki makhluk darat, dan sebaliknya, makhluk darat memiliki keunikan yang tak dipunyai binatang penghuni lautan."

Kisah dalam serial kartun 'SpongeBob Square Pants' di atas adalah cerita yang bisa kita jadikan pelajaran dalam kehidupan. Yaitu tentang memahami diri dan lingkungan kita. Ketiadaan pemahaman terhadapnya akan menghadirkan kerugian yang besar. Akibat diselimuti rasa sombong yang melangit, Sponge Bob, Patrick, Squidward, dan Mr. Crabs jadi lupa diri, bahwa mereka takkan sanggup hidup berlama-lama di darat.

Know your self!!! Pemahaman terhadap diri mutlak dilakukan jika ingin menjalani hidup dengan indah. Ainun Zaujah dalam 'Bertemu Cinta di Atas Menara',  berkata: "mengenal dirimu, selaras dengan kebahagiaanmu."

Seorang pemuda sangat benci jika mendengar orang-orang berbicara tentang politik. Penyebabnya adalah pengalaman pahit yang dialaminya pada masa lampau saat bergelut dalam dunia yang penuh dinamika dan butuh mental pejuang itu. Hingga ketika telinganya menangkap sayup-sayup bincang politik, amarahnya mudah tersulut.

Suatu hari, dalam sebuah reuni, ia mendengar para sahabatnya berdiskusi tentang politik. Alih-alih dirinya menghindar dari arena atau meminta dengan baik agar teman-temannya itu mengganti topik pembicaraan, ia justru ikut bergabung dalam arus diskusi. Dan bisa ditebak hasilnya, amarahnya meledak, dan forum reuni nyaris berubah menjadi arena perkelahian.

Inilah yang disebut dengan tak tahu diri. Ia tak mengenal pribadinya dengan baik. Seharusnya dirinya memutuskan untuk meninggalkan arena, agar nyaman dan emosi tak muncul. Tapi tak dilakukannya. Maka meledaklah. Kalau selalu begini, maka bahagia enggan berlama-lama.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More