Di akhir tahun 2006, saat baru kembali dari mencari ilmu di "negeri orang", saya biasanya menghabiskan waktu untuk berpetualang mengikuti kata hati mengunjungi tempat-tempat tertentu di Kota Baubau. Maklum, 7 (tujuh) tahun di Yogyakarta dan nyaris tidak pernah pulang, membuat kerinduanku pada kota ini berlipat pangkat. Nyaris semua tempat saya kunjungi, dan tentu saja tempat-tempat wisata yang dapat menghilangkan penat dan menyegarkan kembali pikiran menjadi salah satu targetku.
Pada bulan Desember 2006 saya menyempatkan waktu untuk mengunjungi benteng keraton. Kududuk diatas jejeran tumpukan bebatuan yang memanjang itu, sambil menyaksikan hamparan Kota Semerbak yang tampak indah. Dari ketinggian itu, "denyut nadi" Kota ini seolah dapat kita rasakan. Satu yang menarik perhatianku kala itu adalah "tumpukan" bunga dengan warna mencolok diantara hijau dedaunan. Saya menyukainya. Ia tampak begitu indah. Merah menyala diantara hamparan pepohonan yang kulihat dari atas benteng itu. Ternyata bunga serupa banyak pula tumbuh di dalam benteng terbesar di dunia ini.
Flamboyan nama bunga itu. Sebenarnya banyak nama yang diberikan untuk bunga yang mekar pada bulan Oktober-Desember ini. Tapi yang paling dikenal adalah nama yang berasal dari bahasa Prancis, Fleur de paradis dan Flamboyan. Orang India menyebutnya gulhamor. Entah sejak kapan tanaman tersebut hadir di tanah Buton. Menurut catatan sejarah, pada abad ke-17 Gubernur Antilles (koloni Spanyol), M. De Poinci adalah orang pertama yang membawa flamboyan dari habitat aslinya di Madagaskar. Berkat jasa beliaulah, sampai akhirnya kita bisa menikmati keindahannya yang cemerlang dengan warna merah dan jingga di Kota kita tercinta ini. Saksikanlah saat ia menggugurkan daunnya. Meriah euy.
Uniknya, ternyata nama flamboyan dipakai juga untuk menggambarkan "tindak tanduk" atau pesona seseorang. Misalnya Andre Agassi. Waktu masih di bangku SMP dulu, Saya sering mendengar pembawa acara olah raga atau pembaca berita di televisi menyebut petenis asal Amerika Serikat ini sebagai flamboyan. Dengar-dengar, sekarang kata itu juga sedang disematkan untuk David Beckham, mantan punggawa Real Madrid dan Manchester United. Dalam kamus Inggris-Indonesia yang ditulis oleh John M. Echols dan Hassan Shadily, flamboyan diartikan (ber)semarak. Jika kata ini disandingkan dengan kata personality (f. Personality) maka akan berarti pembawaan yang semarak, pribadi yang cemerlang. Mungkin secara sederhana bisa kita artikan sebagai pribadi penuh warna. Jika memang demikian, maka dua tokoh Olah Raga di atas (Andre Agassi dan David Beckham) memang cocok jika dianugerahi "gelar" flamboyan.
Selalu menarik dan unik menurut saya jika berbicara tentang pribadi yang cemerlang. Saking uniknya, Anis Matta khusus menulis buku tentang pribadi yang cemerlang itu. Buku yang Ia beri judul Delapan Mata Air Kecemerlangan. Menurut penulis produktif yang juga Wakil Ketua DPR RI ini, seseorang dikatakan cemerlang jika mampu melewati tiga tangga alias menggabungkan tiga kekuatan sekaligus.
Kekuatan apakah itu? Mereka adalah kekuatan pribadi, kekuatan sosial dan kekuatan profesionalisme. "Ia menjadi kuat secara pribadi, karena ia memiliki paradigma kehidupan yang benar dan jelas, struktur mentalitas yang solid dan kuat, serta karakter yang kokoh dan tangguh. Ia menjadi kuat secara sosial, karena ia memiliki kesadaran partisipasi yang kuat, asset kebajikan yang terintegrasi dengan komunitasnya, serta menjadi faktor perekat dan pembawa manfaat dalam masyarakat.
Ia juga menjadi kuat secara profesi, karena ia bekerja pada bidang yang menjadi kompetensi intinya. Hal ini menyebabkan ia selalu berorientasi pada amal, karya dan prestasi serta secara konsisten melakukan perbaikan dan pertumbuhan yang berkesinambungan". Jelas Anis.
Jika kita mau membangun kembali manusia-manusia cemerlang tersebut, maka kita harus mempertemukan kembali manusia-manusia ini dengan mata air kecemerlangan mereka. Menurut Anis Matta, ada 8 (delapan) mata air kecemerlangan; konsep diri yang jelas dan kuat, struktur pengetahuan dan pemikiran yang solid, tekad bulat yang kuat membaja, asset fundamental (waktu dan kesehatan) yang termanajemen secara baik dan efisien, karakter dasar yang kuat dan tangguh, integrasi sosial, kontribusi yang nyata, dan konsistensi yang membuatnya bertahan di puncak.
Mungkin ada yang berbeda dalam mengartikan kata cemerlang dan kualifikasi apa yang seharusnya mereka miliki. Tapi intinya menurut saya adalah mereka semua selalu meriah seperti bunga flamboyan. Tumpukan merah diantara hijau dedaunan. Terlihat indah diantara hamparan pepohonan.
Dalam konteks Butuuni, kita selalu mendambakan hadirnya manusia-manusia flamboyan. Yang mampu memberikan warna meriah baginya. Dan konsep kecemerlangan di atas kiranya bisa menjadi pilihan landasan kita bersama untuk menapaki tapak-tapak pengabdian di daerah kita tercinta ini.
3 komentar:
KBBI.. ngartiin flamboyan sebagai tanaman pelindung yang bunganya indah berwarna merah, kalo disandingkan pada sosok orang biasanya pada tokoh di bidang musik atau fashion (mode)... malah kata flamboyan pada sosok org sy merujuk pada orang yang (maaf) flamboyan = punya sifat feminim...
Thanks abdi. Senang sekali rasanya dapat kritik dan saran dari anda.
Bingung Cari Agen Slot Terlengkap Dan Terpercaya ?
Yuk Daftar Dan Bermain Di Bolavita .site
Daftar Akun Anda dan Menang jackpot Hingga Ratusan Juta.
Dapatkan Bonus New Member 10% / Cashback Hingga 10%.
.
• Slots Games
• Ding Dong
• Tembak Ikan
• Bingo
NB : Bisa dimainkan di perangkat smartphone Android / iOS
Hubungi Kontak CS BOLAVITA Di Sini (24 jam Online):
.
• BBM: BOLAVITA
• WeChat: BOLAVITA
• WA: +62812-2222-995
• Line : cs_bolavita
Posting Komentar