![]() |
Sumber gambar: maret19.blogspot.com |
Sahabat Muda, suatu ketika, Ti Pat Kay alias siluman babi (dalam serial Kera Sakti) berhasil menyelinap masuk ke istana naga laut timur. Sahabat Sun Go Kong alias Kera Sakti ini nekat nyelinap bukan untuk ngerampok harta Raja Naga. Dan juga bukan sedang nyari WC kerana kebelet pipis. Tujuannya cuman satu, hanya pingin lihat cermin ajaib.
Why, si babi endut dan pemalas ini ngendap-ngendap lihat cermin,? Ternyata, nih cermin punya kekuatan unik, yaitu bisa ngantar orang kembali ke masa lalu. Motif Ti Pat Kay adalah kepingin memastikan tiga kata yang pernah diucapkan oleh putri raja kahyangan yang cantik jelita. Maklum, jagoan kita ini keleper-keleper, gara-garanya, saat sang putri pingen nyampein tiga kata itu, di iringi dengan tersenyum malu. Sang siluman jadi semakin Pe De, coz udah lama ia memendam rasa cintanya pada sang putri. Eh..rupanya, tokoh kita ini berpikir bahwa tiga kata itu adalah “Aku Cinta Padamu.”
Singkat cerita, dengan menggunakan cermin tersebut, Ti Pat Kay akhirnya bisa kembali ke masa lalu, dan bertemu langsung dengan idola hatinya. Dengan rasa pede yang paling amat sangat tinggi sekali, akhirnya ia bertanya kepada Sang putri:
“Tuan putri, hamba hanya pingin nanyain tiga kata yang dulu belum sempat tuan sampaikan pada hamba.” So sweet gaya nih jagoan.
Saat itu, angin kahyangan bertiup lembut, dan langit cerah mempesona secerah hati sang siluman yang sedang ber bunga-bunga. Tak mau kalah sweet dengan Pat Kay, Sang putri menjawab:
“Panglima Tian San (nama pat kay waktu masih di kahyangan), tiga kata itu adalah….”kata sang putri sambil sesekali melangkah.
“Tiga kata itu adalah…”lanjut lagi sang putri.
“Apakah gerangan itu tuan putri?” Pat Kay makin penasaran.
"Tiga kata itu adalah…KAMU SANGAT MENYEBALKAN!!!" Teriak sang putri dengan nada kesal, jengkel, benci, emosi, apalagi ya… oh iya, marah, de el el kumpul mengumpul menjadi satu. Lalu pergi meninggalkan Pat Kay yang sedih, patah hati, nelangsa, gundah dan seabrek kesedihan lainnya.
“Aku menyesal kembali ke masa lalu” kata Pat Kay akhirnya. Bagi Pat Kay, itu adalah kata penolakan yang keseribu dari seorang wanita. Sebelumnya, ia telah mengalami 999 kali penolakan, yang kadang berakhir dengan tragis. Saat Sun Go Kong lagi curhat tentang siluman laba-laba yang jatuh cinta padanya, Pat Kay langsung ber “fatwa”: “beginilah cinta, deritanya tiada akhir”. Kalimat ini agaknya mewakili perasaan Siluman babi yan begitu depresi karena cinta. Ia merasa dirinya sudah hampa karena selalu di tolak.
Tapi sebenarnya, kalo di pikirpikir, Ya… pantaslah kalo sering di tolak, gimana gak ditolak, kelakuan nih jagoan adalah: sombong, menjengkelkan, egois, pe de lepas kendali, wajah gak keurus alias awut-awutan, jarang mandi dan ribuan hal yang mengundang kebencian kaum hawa. So…pantas aja jika ditolak he..he..he…
But, sebenarnya bukan cintanya yang salah. Yang salah adalah kesalahan menempatkan kebahagiaan bagi para pelakunya. Cinta, begitu pula harta dan turunannya, tahta dan sebangsanya, sawah ladang dan seisinya adalah sumber kebahagiaan manusia. Adalah manusiawi kalo orang mengejarnya. Sekali lagi, yang salah adalah ketika yang itu tadi dijadikan tujuan kebahagiaan manusia. Ini salah tempat.
Karenannya bagi sang pelaku, rasanya tidak mau hidup lagi kalo gak dapetin si tampan ini or sicantik itu. Rasanya gak mau lihat dunia lagi kalo gak di beliin mobil or motor dari ortunya. Rasanya dunia udah berakhir kalo gak dapat jabatan ini dan itu. Akhirnya, ditemukanlah kasus Romeo yang rela menenggak racun gara-gara gak dapetin Yuliet. Di dapatkanlah peristiwa Qais yang jadi gila gara-gara nggak dapetin Layla. Diberitakanlah seorang gadis yang gantung diri gara-gara model fisiknya gak seperti para artis., Dikabarkanlah tentang Qarun yang ngumpulin harta begitu berat, sampai-sampai tenggelan dalam tanah dengan harntanya. Dan duniapun menjadi saksi ketika Fir’aun dengan kekuasaannya mengaku sebagai Tuhan. Huh…manusia…manusia…
Biasanya nih, orang-orang yang begini ini adalah orang-orang yang tanpa visi alias tujuan hidup yang elegan. Dikiranya hidup itu di dunia aja. Akhir
Oleh karena itu, mari kita tempatkan kebahagiaan itu pada tempatnya. Kita letakkan pada visi abadi kita. Apa itu? Yaitu kebahagiaan hidup dunia akhirat. Caranya? Allah tidak menciptakan kita, kecuali tuk ibadah pada-Nya. Cuma itu? Ada lagi! Cuma itu? Ada lagi! Jangan keburu ngaku beriman sebelum di uji. Begitukah? Ya..Maka kita harus tetap menang alias ibadah dalam kondisi apapun. Saat sedih, saat kaya, miskin, dapet rezki, kehilangan sesuatu, nginjak paku de el el.
"Barang siapa dibebaskan dari api neraka dan dimasukkan dalam surga maka sungguh mereka telah sukses." (QS 3:185).
So, Dunia Belum Berakhir, walau berada dalam situasi dan kondisi apapun. Karena…kita begitu barharga, begitu istimewa, dan begitu sempurna. And…sekali lagi, Dunia Belum Berakhir!!!
0 komentar:
Posting Komentar