![]() |
gambar: pngdownload.id |
Tulisan/Opini ini, mencoba menyajikan satu sisi yang menurut saya justru kurang mendapat perhatian serius bagi pengendara, tetapi mempunyai pengaruh yang luar biasa bagi eksistensi kita sebagai manusia. Dengan tema terkait masalah helm standar, otak dan masa depan, mudah-mudahan tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Barangkali sebagian dari kita ketika memutuskan untuk berkendara menggunakan sepeda motor, pilihan untuk menggunakan model atau jenis helm tertentu tidak terlalu menjadi perhatian.Kadangkala, dengan alasan bahwa helm akan merusak dandanan rambut, maka sembarang helm dipakai atau bahkan tidak menggunakan pelindung kepala sama sekali.
Akibatnya, ketika terjadi kecelakaan lalulintas, kadang berujung pada kematian.
Dan peristiwa semacam ini, banyak terjadi di kota Baubau tercinta. Apalagi dengan gaya berkendara sebagian kita, yang ingin menyaingi Juara Moto GP, Valentino Rossi. Memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, seolah-olah sepanjang jalan kota semerbak berubah menjadi sirkuit adu balap. Dengan kepiawaian mengendara yang jauh dari memadai, akhirnya tabrak sana sini yang berujung pada terbentur sampai retak atau bahkan hancurnya batok/tengkorak kepala, sering menjadi pemandangan harian.
Sebenarnya, ketika memilih helm atau pelindung kepala standar yang mampu melindungi kepala dengan baik, pada saat yang sama kita juga sudah memilih menjadi manusia yang sesungguhnya, sekaligus menentukan arah masa depan yang baik. Mengapa demikian?, karena kita sudah melindungi salah satu organ terpenting yang mengatur aktivitas tubuh,memanusiakan manusia, termasuk merencanakan dan mengarahkan kita ke masa depan yang diinginkan. Organ tersebut adalah OTAK.
Ada apa dengan otak? Menurut Prof. Albert Einstein, di dunia ini hanya 2 hal yang tidak terbatas, yaitu alam semesta dan otak manusia. Sementara Prof. Pyott Anokhinmengatakan bahwaotak manusia dapat menyimpan satuan informasi sebanyak angka 1 yang diikuti angka nol yang panjangnya 10,5 juta kilometer! Uniknya, kata Prof. Rosenweig, bila kita mengingat 10 satuan informasi setiap detiknya, dan kita kalikan 24 jam/hari, lalu dikalikan 365 hari/tahun, lalu dikalikan 100 tahun, maka kita baru memakai kapasitas otak kita sebesar 10 % saja!
Dan dalam kajian psikologi, ada satu pendekatan yang “menggunakan” otak untuk memahami perilaku manusia. Yang kemudian dikenal dengan nama Pendekatan Neurobiologis. Menurut pendekatan ini, bahwa pada dasarnya semua perilaku manusia dikendalikan dengan cara-cara tertentu oleh kegiatan otak dan sistem jaringan saraf yang berkaitan dengan sistem lain. Maka untuk bisa memahami perilaku manusia, yang harus dilakukan adalah mempelajari kejadian-kejadian di dalam tubuh, terutama otak.
Jadi, begitu luar biasanya organ yang satu ini. Maka menjaganya adalah sebuah kewajiban. Tidak saja sekedar melindunginya dari benturan, tetapi juga dari hal lain yang meyebabkannya tidak berfungsi dengan baik, contohnya adalah Narkoba dan minuman keras. Otak akan terganggu bahkan rusak jika mengkonsumsi Narkoba. Kita semua sudah tahu khan efek narkoba bagi masa depan?
Beberapa literature menyebutkan bahwa otak manusia mempunyai 3 bagian dasar, yaitu: (1). Batang Otak atau Otak Reptil, (2). Sistem Limbik atau Otak Mamalia (3). Neokorteks.Dr. Paul MacLean menyebut ketiga bagian dasar otak tsb sebagai TRIUNE (3 in 1).
Batang Otak, mengendalikan fungsi-fungsi penyangga kehidupan dasar misalnya pernapasan dan laju denyut jantung. Mengontrol tingkat kesiagaan.Menyiagakan anda terhadap informasi sensorik yang masuk. Mengendalikan suhu. Mengendalikan proses pencernaan. Menyampaikan informasi dari serebelum. Serebelum atau otak kecil atau otak belakang, mengendalikan gerakan tubuh dalam ruang dan menyimpan ingatan untuk respon-respon dasar yang dipelajari.
Sistem Limbik atau otak tengah, yang posisinya sedikit lebih ke depan dan terdiri atas Talamus dan Ganglia Basal atau otak tengah. Sistem Limbik penting bagi pembelajaran dan ingatan jangka pendek tetapi juga menjaga homeostatis di dalam tubuh (tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah). Terlibat dalam emosi ketahanan hidup dari hasrat seksual atau perlindungan diri. Sistem Limbik mengandung Hipotalamus, yang sering dianggap sebagian bagian terpenting dari 'otak mamalia'.Hipotalamus meskipun kecil (besarnya hanya separuh gula kotak) dan beratnya hanya empat gram, hipotalamus mengatur hormon, hasrat seksual, emosi, makan, minum, suhu tubuh, keseimbangan kimiawi, tidur dan bangun, sekaligus mengatur kelenjar utama dari otak (kelenjar pituitari).
Sistem Limbik atau otak tengah, yang posisinya sedikit lebih ke depan dan terdiri atas Talamus dan Ganglia Basal atau otak tengah. Sistem Limbik penting bagi pembelajaran dan ingatan jangka pendek tetapi juga menjaga homeostatis di dalam tubuh (tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah). Terlibat dalam emosi ketahanan hidup dari hasrat seksual atau perlindungan diri. Sistem Limbik mengandung Hipotalamus, yang sering dianggap sebagian bagian terpenting dari 'otak mamalia'.Hipotalamus meskipun kecil (besarnya hanya separuh gula kotak) dan beratnya hanya empat gram, hipotalamus mengatur hormon, hasrat seksual, emosi, makan, minum, suhu tubuh, keseimbangan kimiawi, tidur dan bangun, sekaligus mengatur kelenjar utama dari otak (kelenjar pituitari).
Hipotalamus adalah bagian otak yang memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak, misalnya kapan kita lapar. Serebrum atau korteks serebral, membungkus seluruh otak dan posisinya berada di depan. Serebrum adalah bertanggung jawab atas berbagai keterampilan termasuk ingatan, komunikasi, pembuatan keputusan dan kreativitas. Fungsi : pengaturan, ingatan, pemahaman, komunikasi, kreativitas, pembuatan keputusan, mind mapping, bicara, musik. Serebrum dibungkus oleh suatu lapisan berkerut-kerut berupa sel-sel saraf setebal seperdelapan inci yang amat sangat menakjubkan, yang dikenal sebagai korteks serebral. Sifat kortekslah yang merumuskan kita sebagai manusia.
Area terpenting otak yang perlu dipahami dalam mengenali kekuatan otak adalah serebrum atau yang sering disebut 'otak kiri dan kanan'. Serebrum membagi tugas ke dalam dua kategori utama yaitu tugas otak kanan dan otak kiri.tugas otak kanan antara lain irama, kesadaran ruang, imajinasi, melamun, warna, dimensi dan tugas tugas yang membutuhkan kesadaran holistik atau gambaran keseluruhan. Tugas otak kiri antara lain kata-kata, logika, angka, urutan, daftar dan analisis.
Nah,saat terjadi benturan/cedera atau trauma pada kepala, dapat menyebabkan fraktur/patah atau remuk pada tengkorak dan trauma jaringan lunak/otak atau kulit seperti kontusio/memar otak, edema otak, perdarahan atau laserasi, dengan derajat yang bervariasi tergantung pada luas daerah trauma. Pada trauma kepala terbuka,terjadi fraktur/patah tulang tengkorak dan laserasi duramater (selaput otak). Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak menusuk otak.
Nah,saat terjadi benturan/cedera atau trauma pada kepala, dapat menyebabkan fraktur/patah atau remuk pada tengkorak dan trauma jaringan lunak/otak atau kulit seperti kontusio/memar otak, edema otak, perdarahan atau laserasi, dengan derajat yang bervariasi tergantung pada luas daerah trauma. Pada trauma kepala terbuka,terjadi fraktur/patah tulang tengkorak dan laserasi duramater (selaput otak). Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak menusuk otak.
Kerusakan lainnya pada meatus akustikus interna, foramen jugularis dan tuba eustachius. Perdarahan dari telinga dengan trauma kepala hampir selalu disebabkan oleh retak tulang dasar tengkorak.
Pada Trauma kepala tertutup terjadi komusio serebri (Gegar otak) Merupakan bentuk trauma kepala ringan, dimana terjadi pingsan (kurang dari 10 menit). Gejala lain mungkin termasuk pusing, noda-noda didepan mata dan linglung. Juga Kontusio serebri (Memar otak) Yang merupakan perdarahan kecil pada jaringan otak akibat pecahnya pembuluh darah kapiler. Hal ini bersama-sama dengan rusaknya jaringan saraf atau otak yang akan menimbulkan edema (timbunan cairan) jaringan otak di daerah sekitarnya.
Karena otak adalah pusat pengaturan aktivitas, maka efek trauma kepala baik skala ringan, sedang maupun berat, secara teknis akan mempengaruhi aktivitas tubuh, seperti; kardiovaskuler (Jantung dan pembuluh darah), Respiratori (pernapasan), gastrointestinal (pencernaan) dan lainnya, termasuk psikologisnya.
Faktor psikologis yang muncul adalah suatu pengalaman yang menakutkan. Gejala sisa yang timbul pascatrauma akan mempengaruhi psikis/kejiwaan. Demikian pula pada trauma berat yang menyebabkan penurunan kesadaran dan penurunan fungsi neurologis akan mempengaruhi psikososial penderita dan keluarga. Secara spesifik dalam beberapa contoh, orang akan mengalami perubahan perilaku dan sekaligus perubahan orientasi hidup.
Kesimpulannya adalah saat terjadi cedera kepala, seluruh fungsi setiap bagian otak berdasarkan penjelasan teoritis diatas, akan terganggu. Misalnya,jika bagian korteks serebralnya yang rusak, maka beberapa fungsi seperti: pengaturan, ingatan, pemahaman, komunikasi, kreativitas, pembuatan keputusan, mind mapping, bicara, music akan bermasalah dan fatal akibatnya, karena sifat kortekslah yang merumuskan kita sebagai manusia. Begitu juga jika bagian lainnya yang rusak.
Sekedar informasi, cedera kepala akibat trauma sering kita jumpai di lapangan. Di Amerika Serikat, kejadian cedera kepala setiap tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus. Dari jumlah di atas, 10% penderita meninggal sebelum tiba di rumah sakit dan lebih dari 100.000 penderita menderita berbagai tingkat kecacatan akibat cedera kepala tersebut. Di negara berkembang seperti Indonesia, perkembangan ekonomi dan industri memberikan dampak frekuensi cedera kepala cenderung semakin meningkat.
Distribusi kasus cedera kepala terutama melibatkan kelompok usia produktif antara 15–44 tahun dan lebih didominasi oleh kaum laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Penyebab cedera kepala terbanyak adalah akibat kecelakaan lalu lintas, disusul dengan jatuh (terutama pada anak-anak).
Cedera kepala berperan pada hampir separuh dari seluruh kematian akibat trauma-trauma.
Karena itu, mulai dari sekarang, sayangilah kepalasaat berkendara.Patuhi peraturan lalu lintas, jangan balap-balap.Berilah pelindung yang memadai pada kepala,yang dikenal sekarang dengan helm standar. Agar otak kita bisaterlindung, sehingga dapatmemaksimalkan potensinya yang luar biasa, sekaligus merencanakan kehidupan dengan baik, sehingga –terutama bagi remaja- dapat menggapai masa depan cerah. (Teori & Data dihimpun dari berbagai sumber).
1 komentar:
sayangi kepalamu karena kepalamu cuma satu
Posting Komentar