Blog yang berisi catatan-catatan singkat dan sederhana. Mencoba menangkap dan menulis pesan bijak dari berbagai sumber.

About

Rabu, 07 November 2012

Gerakan Abstinence VS Generasi "Hippies"

Sumber gambar: mercubuana.ac.id
Pada akhir dasawarsa tahun 1960-an, Di Amerika Barat khususnya di kota San Francisco, negara bagian California, muncul generasi "bebas" yang kemudian dikenal dengan Hippies. Sebelumnya mungkin belum pernah terjadi dalam sejarah ada sekolompok anak muda yang "memproklamasikan" anjuran sex bebas, pesta narkoba, hidup "urakan" dan lain sebagainya seperti mereka ini.
Hippies memiliki ciri-ciri lahiriah yang khas berbeda dengan umum, mereka memakai pakaian warna warni yang diilhami halusinasi yang dilihat bila mengisap narkoba jenis Marijuana & LSD. Disamping ungkapan dalam pakaian mereka, terlihat juga dalam karya seni dan musik yang mereka hasilkan. Biasanya mereka hidup menurut kategori umum sebagai ‘urakan’ yaitu berpakaian seenaknya, rambut dibiarkan panjang tak dicukur, laki-lakinya memelihara jenggot, sedangkan yang perempuan berpakaian kuno yang panjang sampai ke tumit.
Musik Rakyat dan Rock menjadi bagian dari kehidupan generasi ini.Grup band yang terkenal masa itu adalah ‘The Beatles’ dan ‘Rolling Stone.’ Pada tahun 1967, berperan besar mempopulerkan budaya Hippies melalui penampilan mereka, termasuk pada tahun itu mereka mengelurkan album ‘Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band’ yang menandakan perubahan mereka dari musik Pop ke Rock, dan secara simbolis mengidentifikasikan The Beatles dengan budaya Hippies. Adapun musisi terkenal lainnya seperti Led Zeppelin, The Doors, Janis Joplin dan Jimi Hendrix.Melalui para musisi ini pula,gaya hidup Hippies, menggurita di seatero jagad.
Kehidupan sex bebas, penggunaan narkoba yang kian merebak dan nyaris menjadi trend di negeri ini, tampaknya tak bisa menghindar dari pengaruh "proklamasi" para Hippies. Pornografi dan porno aksi juga nyaris menjadi pemandangan harian di negeri ini. Ariel Peter Pan dan kasus Video pornonya bersama dua artis ternama yang tersebar bebas di masyarakat menjadi salah satu contoh yang masih hangat dari praktek sex bebas.Efeknya tak tanggung-tanggung, anak SD pun tega melakukan pencabulan setelah menyaksikan dan mengakses berbagai media yang memuat pornografi dan pornoaksi tersebut.
Paling tidak, jika kita melihat data lima tahun kebelakang, berdasarkan berita yang di muat di Media Indonesia, 6 Januari 2007, 85% remaja 15 tahun berhubungan sex. Warta Kota, 11 Februari 2007 mewartakan bahwa separo siswa di Cianjur Ngeseks. Sedangkan di Republika, 1 Maret 2007, disebutkan bahwa 50% remaja perempuan di Indonesia melakukan hubungan seks di luar nikah.
Dampak dari itu semua menurut WHO, di Asia tenggara setiap tahunnya ada 4,2 juta bayi yang digugurkan, 1,5 juta diantaranya terjadi di Indonesia. Sedangkan menurut data dari PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia), tahun 1999-2000 diperkirakan dua juta orang talah melakukan aborsi, 750.000 diantaranya dilakukan oleh wanita yang belum menikah.Yang jelas, tampaknya permasalahan hamil di luar nikah akibat pergaulan yang kebablasan, yang kemudian ditempuh dengan aborsi, sudah menggejala di mana-mana.

Ini belum termasuk ancaman terkena PMS alias Penyakit Menular Seksual.Usia yang beresiko terkena PMS adalah 20-34 tahun pada kaum Adam, sedang kaum Hawa terjadi pada usia 16-24 tahun! 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.
Mengapa usia tersebut dikategorikan sebagai usia paling beresiko terkena PMS? Karena pada usia-usia semacam itu, bisanya manusia masih berstatus lajang. Nikah belum, tapi pacaran sudah ahli! Dari sini, kadang mereka terjerumus kedalam perzinahan. Dan yang namanya zina, biasanya identic dengan sex yang tidak aman, apalagi kalau perzinaan itu terjadi dengan para WTS atawa PTS (Pria Tuna Susila). Berbagai penyakit kelamin/PMS yang biasa menyerang adalah gonore, sifilis, ulkus mole, herpes genitalis dan yang paling sedang ramai dibicarakan adalah AIDS.
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan per tahun.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Penting untuk diperhatikan bahwa kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat kelamin. Kontak seksual juga meliputi ciuman, kontak oral-genital, dan pemakaian “mainan seksual”, seperti vibrator. Tidak ada kontak seksual yang dapat benar-benar disebut sebagai “seks aman”.
HIV/AIDS merupakan PMS paling menakutkan.AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah sindrom dengan gejala penyakit infeksi oportunistik atau kanker tertentu akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh infeksi HIV (Human Immunodeficiency Syndrome) yang biasanya akanmembawa kematian pada akhirnya.HIV adalahsingkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus yang menyebabkan rusaknya/melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia.

Virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk berkembang biak. Secara alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin fotocopy. Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya setelah mendapatkan hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak. 
       
HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain. 
      
AIDS sebagai salah satu penyakit mematikan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini, lebih dari 32,4 jita pengidap HIV/AIDS di seluruh dunia, 2,6 juta diantaranya telah meninggal dunia. Kalau di Indonesia sendiri, prediksinya yang terinfeksi HIV akan mencapai 2,5 juta orang. Menurut penelitian, meski AIDS bisa disebabkan banyak factor, tetapi 95,7% terjadi melalui perzinahan atau pelacuran, termasuk sex bebas yang dilakukan oleh pasangan-pasangan di luar nikah. 
     
Mungkin ada yang mengelak dan mengatakan "kami tidak mungkin terkena PMS, karenamemakai pengaman". Ini persis dengan kampanye yang dilakukan secara gencar oleh berbagai komunitas yang mengaku peduli AIDS. Pada hari AIDS sedunia, 1 Desember 2007, 1000 buah balon diterbangkan di langit Jakarta, tepatnya di bundaran HI. Tapi, yang diterbangkan bukan sembarang balon.Balon ini di buat dari kondom. 
   
Kata mereka, hubungan sex pakai kondom itu relative aman.Benarkah?Prof. Dadang Hawari membantah.Kondon itu terbuat dari lateks, bukan karet, jadi pasti ada pori-porinya.Nah, menurut para pakar, diameter pori-pori kondom itu, ternyata lebih besar daripada diameter HIV.Apalagi, kondom juga bisa pecah. Jadi, bisa di bayangkan apa yang bakal terjadi. 
    
Menyadari bahayanya penyakit ini, dunia rupanya punya trend baru sebagai bentuk keprihatinan sekaligus perlawanan terhadap HIV/AIDS. Gerakan ini bernama ABC (Abstinence, be faithful, condom). Absitnence, Be Faithful, and Condom. Tiga hal ini bermakna berpantang sex, setia kepada pasangan, dan menggunakan kondom. Namun yang di prioritaskan dalam gerakan ini adalah Abstinence (berpantang sex) 
        
Para gadis Amerika kini kerajingan tren baru untuk bergabung dalam gerakan Abstinence.Itulah yang terjadi pada gerakan Abstinence. Mereka punya ritualnya. Dimulai dari berdansa dengan ayah dalam alunan music romantic, lalu mengucapkan sumpah dalam remang cahaya lilin untuk tak melakukan hubungan sex kecuali dengan suami mereka kelak. 
         
Walau gerakan ini menemukan momentumnya, akan tetapi kita tetap juga harus kritis mutlak dengan kata kondom. Seperti penjelasan di atas, menurut para pakar, diameter pori-pori kondom itu, ternyata lebih besar daripada diameter HIV.Apalagi, kondom juga bisa pecah.Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa pendidikan abstinence lebih efektif demi mengurangi aktifitas seksual diantara anak-anak muda dibandingkan program-program lainnya. 
        
Dr. David Stevens, CEO dari Christian Medical Association yang beranggotakan 16.000 member, merespon studi ini dengan berkomentar bahwa "sains akhirnya menangkap dengan logika dan apa yang orang-tua telah ketahui sepanjang berabad-abad ini," bahwa kemurnian (abstinence) adalah cara paling efektif untuk mencegah kehamilan remaja dan penyakit menular lainnya. 
       
Jika kita lihat di kamus, abstinence artinya menahan nafsu.Seperti halnya ketika sedang berpuasa, kita menahan nafsu untuk tidak makan atau seperti berpantang, kita menahan nafsu untuk makan makanan kesukaan kita. 
     
Lihatlah bahwa dunia berubah.Sebagian dunia yang dulu menjadi kiblat bebas nilai, kini semakin menghargai nilai.Dan mereka mendapat pelajaran karena pengalaman pribadi. Barat sudah mulai merakan getirnya seks bebas yang didengung-dengungkan 50 tahun lalu.Swedia, pelopor seks bebas dari eropa itu kini berbenah untuk menbangun karakter masyarakatnya, karakter yang penuh nilai kemanusiaan universal. Dan dengan masyarakat berkarakter itu, pendapatan per kapitanya kini mencatatkan nilai tertinggi di dunia. 
    
Dunia seakan ingin berkata, Jangan dekati Zina! Sekaligus sebuah seruan untuk merealisasaikan amanah Al-Qur'an, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Q.s. Al Israa’ : 32 ) 
        
 Kata Salim A Fillah, Lucunya, di negara ini, pemahamannya bukan “Bagaimana menjauhi sex bebas alias zina” tapi “Bagaimana mencegah penularan PMS?”. Di Negara ini bahkan disederhanakan menjadi “pakailah kondom!”, lalu dengan programnya “ATM kondom”. Ingat!AIDS bisa disebabkan banyak factor, tetapi 95,7% terjadi melalui perzinahan atau pelacuran, termasuk sex bebas yang dilakukan oleh pasangan-pasangan di luar nikah. Dan menurut Prof. Dadang Hawari, diameter pori-pori kondom itu, ternyata lebih besar daripada diameter HIV.Apalagi, kondom juga bisa pecah. 
       
Koran ini (Baubau Pos) edisi 10-11 Oktober 2011memberikan informasi berharga kepada kita semua tentang HIV/AIDS.Penderita HIV/AIDS di Kota Baubau kini berjumlah 20 orang sejak terindikasinya pasien tahun 2007. Kepala bidang P2LP Dinas Kesehatan Kota baubau, Mustamir Martosiswoyo, SE, mengatakan, pada 2007 lalu teridentifikasi dua orang yang positif mengidap HIV/AIDS, kemudian 2008 tidak ada yang teridentifikasi, 2009 ditemukan empat penderita, 2010 lima orang teridentifikasi, dan sampai agustus 2011 ini sudah teridentifikasi Sembilan orang penderita AIDS. 
            
Dari 20 penderita AIDS yang teridentifikasi hasil pemeriksaan di Kota Baubau, penderita asal Baubau 11 orang, Kabupaten Buton lima orang, Wakatobi tiga orang, Muna satu orang. Tujuh orang di antaranya meninggal dunia, dan 13 penderita lainnya masih dalam perawatan. Rata-rata mereka yang teridentifikasi, pada saat mereka melakukan pemeriksaan penyakit lainnya, mereka tidak mengetahui bahwa mereka mengidap HIV AIDS, ternyata setelah pemeriksaan darah di laboratorium, positif mengidap HIV AIDS.

Akan tetapi angka 20 hanya sekelumit dari yang sebenarnya.HIV/AIDS ibarat gunung es, sedikit yang tampak dipermukaan, tetapi begitu banyak dibawahnya. So, mari bergabung dengan gerakan melawan Sex Bebas alias Zina!.

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Q.s. Al Israa’ : 32 )

***

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More