Blog yang berisi catatan-catatan singkat dan sederhana. Mencoba menangkap dan menulis pesan bijak dari berbagai sumber.

About

Jumat, 19 Juli 2019

Adipati Karna & Reward di Perempatan

gambar: pinterest.com

Adalah Karna, seorang kesatria dan pemanah tangguh bangsa Kuru. Pada generasinya, hanya Arjuna putra Pandu yang dapat menandingi kehebatan surya putra itu. Memang sih, masih ada Resi Dorna dan Pangeran Bisma yang memiliki keahlian mumpuni menggunakan busur dan anak panah, tapi keduanya sudah sepuh. Adapula Abimanyu putra Permadi, namanya melangit dan menggetarkan kahyangan, namun ia adalah bintang yang masih sangat belia, belum pantas disejajarkan dengan Karna. 

Sayang, akibat potensi dan keunggulannya tak banyak yang menghargai, karena dianggap keturunan kusir istana yang berasal dari kasta rendah, akhirnya Karna sang putra Kunti itu memilih bergabung dengan Duryodana dan Sangkuni nan bathil, ketimbang Pandawa yang berdiri di pihak kebenaran. Mengapa? Sebab pemilik senjata Kunta itu dihargai, serta dinobatkan menjadi Raja Angga oleh pihak Kurawa. Maka jadilah ia pembela 100 pangeran Astina, hingga ke medan Kurusetra.

Baiklah, kita tinggalkan kisah Mahabharata. Mari bicara soal penghargaan. Pagi tadi saat sedang asyik menyusuri jalan beraspal dengan roda duaku, tiba-tiba Saya harus memperlambat dan menghentikan laju kendaraan kala sampai di simpang jalan. Dari arah yang berbeda sebuah mobil pick-up juga melakukan hal yang sama.

Kupersilahkan roda empat itu untuk lebih dulu melintas, tapi pengemudinya tak mau. Malah sebaliknya, seorang penumpang yang duduk di sisi sang sopir memberi isyarat dengan lambaian tangan agar diriku berlalu lebih dahulu.

Saya tersenyum padanya, sedikit menundukkan kepala, tanda terima kasihku pada mereka, lalu meninggalkan perempatan tanpa rambu lampu lalu lintas itu menuju tujuan.

Sebenarnya, diriku bisa saja tak melakukan itu. Dan melintas begitu saja meninggalkannya. Tapi bagiku, mereka layak mendapat penghargaan berupa pesan terima kasih. Sederhana memang, tapi menurut pendapat Saya, hal itu akan membuat sang pengemudi merasa mendapat dukungan atas kebaikan yang telah dilakukannya. Dengan begitu, bisa jadi ia juga akan istiqomah dengan keputusannya untuk selalu berbuat baik.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More