![]() |
ilustrasi: gambaranimasi.org |
Menurut pendapat Saya, dalam dunia sepak bola, para eksekutor
bola mati yang kerap sukses melaksanakan tugasnya adalah sosok yang
cerdas. Ada beberapa dewa tendangan bebas yang kukenal hebat. Mereka
adalah David Beckham, Juninho Panambucano, Gianfranco Zola, Andrea
Pirlo, Roberto Carlos, bahkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Mereka
mampu mengendalikan arah bola dengan baik. Pikiran, rasa dan gerak kaki
mereka berpadu indah, seiya-sekata menghasilkan gerak bola yang parabol
atau pisang dalam jarak yang tepat untuk menjaringkan bola.
Dalam dunia panahan, khususnya bagi kami di Club Wolio Archery
Community (WAC) Kota Baubau, mengenal beberapa prinsip memanah. Yaitu
fokus, calm, brave dan Win. Keempat hal ini menjadi guide bagi seorang
pemanah, bahwa jika ingin melepaskan anak panah menuju sasaran yang
terpat (X), maka harus memiliki, fokus yang baik, ketenangan, keberanian
mengambil keputusan dan kepercayaan diri. Ada pikir, rasa dan gerak
yang berpadu di sana.
Bicara soal pikiran, perasaan dan tindakan, Saya jadi teringat dengan pengertian kecerdasan emosi yang dikemukakan oleh Hermanto Kosasih. Beliau adalah salah satu trainer idola Saya. Kosasih mendefinisikan Kecerdasan Emosi sebagai "kemampuan secara sadar untuk menggabungkan pikiran, perasaan dan tindakan untuk bersahabat dengan diri sendiri dan orang lain". Ada ya orang yang tidak bersahabat dengan dirinya? Banyak. Bunuh diri, operasi plastik (ganti wajah sebab gak pede), dan lain-lain.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, berdasar definisi diatas, agar hubungan atau komunikasi dengan sesama terjalin baik dan hidup makin harmonis, maka diperlukan pengendalian emosi yang baik. Ibarat eksekusi bola mati dalam sepak bola, laju bola yang parabol atau pisang harus bersesuaian dengan jarak posisi gawang, hingga tercipta gol indah. Di balik itu ada pikiran, perasaan dan tindakan positif yang berpadu indah....
Bicara soal pikiran, perasaan dan tindakan, Saya jadi teringat dengan pengertian kecerdasan emosi yang dikemukakan oleh Hermanto Kosasih. Beliau adalah salah satu trainer idola Saya. Kosasih mendefinisikan Kecerdasan Emosi sebagai "kemampuan secara sadar untuk menggabungkan pikiran, perasaan dan tindakan untuk bersahabat dengan diri sendiri dan orang lain". Ada ya orang yang tidak bersahabat dengan dirinya? Banyak. Bunuh diri, operasi plastik (ganti wajah sebab gak pede), dan lain-lain.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, berdasar definisi diatas, agar hubungan atau komunikasi dengan sesama terjalin baik dan hidup makin harmonis, maka diperlukan pengendalian emosi yang baik. Ibarat eksekusi bola mati dalam sepak bola, laju bola yang parabol atau pisang harus bersesuaian dengan jarak posisi gawang, hingga tercipta gol indah. Di balik itu ada pikiran, perasaan dan tindakan positif yang berpadu indah....
0 komentar:
Posting Komentar