Blog yang berisi catatan-catatan singkat dan sederhana. Mencoba menangkap dan menulis pesan bijak dari berbagai sumber.

About

Jumat, 19 Juli 2019

Olah Raga dan Etalase Kecerdasan Emosi

ilustrasi: gambaranimasi.org
Di Piala Dunia tahun 2002 yang lalu, Ronaldinho mencetak gol yang menurutku spektakuler ke gawang timnas Inggris. Lewat tendangan bebas jarak jauh yang terukur, pemain andalan Brazil tersebut berhasil memperdayai David Seaman yang kala itu menjaga gawang The Three Lion. Gol tersebut selaligus menjadi gol kemenangan tim Samba atas David Beckham cs. Skor akhir 2 - 1 untuk Joga Bonito.

Menurut pendapat Saya, dalam dunia sepak bola, para eksekutor bola mati yang kerap sukses melaksanakan tugasnya adalah sosok yang cerdas. Ada beberapa dewa tendangan bebas yang kukenal hebat. Mereka adalah David Beckham, Juninho Panambucano, Gianfranco Zola, Andrea Pirlo, Roberto Carlos, bahkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Mereka mampu mengendalikan arah bola dengan baik. Pikiran, rasa dan gerak kaki mereka berpadu indah, seiya-sekata menghasilkan gerak bola yang parabol atau pisang dalam jarak yang tepat untuk menjaringkan bola.

Dalam dunia panahan, khususnya bagi kami di Club Wolio Archery Community (WAC) Kota Baubau, mengenal beberapa prinsip memanah. Yaitu fokus, calm, brave dan Win. Keempat hal ini menjadi guide bagi seorang pemanah, bahwa jika ingin melepaskan anak panah menuju sasaran yang terpat (X), maka harus memiliki, fokus yang baik, ketenangan, keberanian mengambil keputusan dan kepercayaan diri. Ada pikir, rasa dan gerak yang berpadu di sana.

Bicara soal pikiran, perasaan dan tindakan, Saya jadi teringat dengan pengertian kecerdasan emosi yang dikemukakan oleh Hermanto Kosasih. Beliau adalah salah satu trainer idola Saya. Kosasih mendefinisikan Kecerdasan Emosi sebagai "kemampuan secara sadar untuk menggabungkan pikiran, perasaan dan tindakan untuk bersahabat dengan diri sendiri dan orang lain". Ada ya orang yang tidak bersahabat dengan dirinya? Banyak. Bunuh diri, operasi plastik (ganti wajah sebab gak pede), dan lain-lain.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, berdasar definisi diatas, agar hubungan atau komunikasi dengan sesama terjalin baik dan hidup makin harmonis, maka diperlukan pengendalian emosi yang baik. Ibarat eksekusi bola mati dalam sepak bola, laju bola yang parabol atau pisang harus bersesuaian dengan jarak posisi gawang, hingga tercipta gol indah. Di balik itu ada pikiran, perasaan dan tindakan positif yang berpadu indah....

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More