![]() |
gambar: mancing.online |
Bapak itu menggunakan sebuah botol minuman kemasan berukuran sedang. Sasarannya adalah kerumunan ikan kecil
seukuran ibu jari orang dewasa. Mulut botol ia tutup, sedang bagian
bawahnya dibolongi. Sebuah kail yang tersambung dengan tali pancing ia
kaitkan pada sisi bagian bawah botol yang terbuka. Hingga jika ditarik
ke atas, botol itu berada dalam posisi terbalik.
Dengan tali pancing yang terikat di ujung ranting bambu, dari atas
tumpukan bebatuan di tepi pantai, ia mengendalikan botol agar tetap
mengambang tak jauh di bawah permukaan air. Berharap ada anggota kawanan
ikan kecil yang sejak tadi berenang bergerombol kesana kemari tersesat
masuk ke sisi botol yang terbuka. Nah inilah yang membuatku
geleng-geleng kepala. Masa' sih mau-maunya hewan laut itu begitu saja
masuk ke dalam botol. Gak mungkinlah. Orang yang aneh.
Hanya saja memang kusaksikan bahwa air laut yang terperangkap dalam botol itu berubah warna menjadi putih. Mungkin itu semacam umpan untuk menarik perhatian para ikan. Belakangan kutahu bahwa sebelum botol ia lempar ke laut, terlebih dahulu si Bapak memasukkan sedikit tepung terigu ke dalamnya.
Sudah 30 menit ia berusaha, tapi hasilnya belum juga nampak. Sang Bapak masih bersabar. Berulangkali digantinya terigu yang telah terbawa air laut. Hingga tiba-tiba.... 2 ekor ikan masuk perangkap, secepat kilat botol ia angkat. Dapat !!! Dan sejak itu keberuntungan berpihak padanya. Ada saja diantara rombongan ikan kecil itu yang nyangkut di botol. Seorang bocah membantunya memindahkan hasil tangkapan ke dalam belanga.
Oh iya, bagaimana dengan diriku, apakah sudah dapat ikan? Belum seekorpun. Kami masih berusaha menemukan banyak umpan. Sambil sesekali diriku menyaksikan tingkah unik si Bapak, yang bagai magnet terus menarik perhatianku. Ah, di Minggu pagi yang cerah tadi, kekata bijak itu terngiang di telingaku: "Orang sukses adalah mereka yang berbuat, disaat yang lain hanya menonton".
Hanya saja memang kusaksikan bahwa air laut yang terperangkap dalam botol itu berubah warna menjadi putih. Mungkin itu semacam umpan untuk menarik perhatian para ikan. Belakangan kutahu bahwa sebelum botol ia lempar ke laut, terlebih dahulu si Bapak memasukkan sedikit tepung terigu ke dalamnya.
Sudah 30 menit ia berusaha, tapi hasilnya belum juga nampak. Sang Bapak masih bersabar. Berulangkali digantinya terigu yang telah terbawa air laut. Hingga tiba-tiba.... 2 ekor ikan masuk perangkap, secepat kilat botol ia angkat. Dapat !!! Dan sejak itu keberuntungan berpihak padanya. Ada saja diantara rombongan ikan kecil itu yang nyangkut di botol. Seorang bocah membantunya memindahkan hasil tangkapan ke dalam belanga.
Oh iya, bagaimana dengan diriku, apakah sudah dapat ikan? Belum seekorpun. Kami masih berusaha menemukan banyak umpan. Sambil sesekali diriku menyaksikan tingkah unik si Bapak, yang bagai magnet terus menarik perhatianku. Ah, di Minggu pagi yang cerah tadi, kekata bijak itu terngiang di telingaku: "Orang sukses adalah mereka yang berbuat, disaat yang lain hanya menonton".
0 komentar:
Posting Komentar