Blog yang berisi catatan-catatan singkat dan sederhana. Mencoba menangkap dan menulis pesan bijak dari berbagai sumber.

About

Jumat, 19 Juli 2019

Kalau Cinta Sudah Melekat....

gambar: ciricara.com
Membangun rasa cinta atau imaji positif pada anak tentang Sang Khaliq adalah sesuatu yang teramat penting dalam fase-fase awal perkembangan kehidupannya. Sebaliknya, jangan perdengarkan imaji negatif ke telinga mereka.

Misal, memberi hadiah sebuah Es Krim dan mengatakan bahwa hadiah itu adalah rizki dari Allah sebab dirinya rajin Sholat adalah lebih bijak dan tepat, ketimbang menakuti mereka dengan siksaan neraka saat tak mau belajar melaksanakan rukun Islam yang ke-dua itu.

Imaji positif ini penting, sebab pada saatnya nanti, ketika beban syar'i diletakkan pada pundaknya, mereka tak lagi merasakan itu sebagai beban. Kenapa? Sebab mereka amatlah Cinta pada Allah SWT. Bukankah orang yang mencintai akan melakukan apapun yang diperintahkan oleh yang dicintainya?
Di sini berlaku kaidah, "Kalau cinta sudah melekat, gula jawa rasa coklat." Lantas, kapan beban syar'i itu mulai diletakkan pada punggung manusia? Yaitu saat memasuki usia Aqil-Baligh. Sebuah masa ketika hukum syar'i/perintah Allah SWT sudah berlaku buat mereka.

Bicara soal cinta yang melekat, terus terang, dahulu Saya tak terlalu suka membaca buku-buku romantis. Aku lebih tertarik menghabiskan waktu menyelami buku-buku yang bertema motivasi, pergerakan, persilatan dan perang. Begitu juga tentang film. Silat/Kungfu dan perang adalah yang paling aku sukai.

Hingga akhirnya Saya menikah. Pada suatu hari, di awal-awal pernikahan, istri Saya menyodorkan sebuah buku romantis untuk ku baca. Well, seperti sudah kukatakan, diriku tak begitu tertarik dengan buku seperti itu.

Tapi, karena yang meminta adalah orang yang dicintai, akhirnya ku baca juga. Bermula dari momen itu, akhirnya Saya juga mengetahui bahwa ada artis Korea yang bernama Lee Min Ho. Demikianlah, "Kalau cinta sudah melekat, gula jawa rasa coklat."

Begitupula hari ini, pada kegiatan nonton bareng (Nobar) film 'Bunda: Kisah Cinta 2 Kodi'. Sejak seminggu lalu, Saya sudah bersemangat untuk menontonnya. Tapi tiba-tiba ada yang mengganjal di hari kemarin, sebab info dari seorang Bapak. Beliau berkata bahwa sejak awal hingga akhir, film tersebut akan membuat para penonton berurai air mata. "What?"

Sebelumnya Saya sudah mendengar sinopsis film keluarga ini. Sangat inspiratif dan recommended. Tapi, kalimat "bercucuran air mata" sejak awal hingga akhir itu, bukan gue banget. Dan akan menjadi peristiwa bersejarah yang akan dikenang sepanjang masa jika diriku ikut-ikutan terisak selama kurang lebih 2 (dua) jam. Apa kata dunia....

Tapi apa boleh buat. Istri sudah ngajak. Tiket sudah dipegang. Apalagi barusan dengar info kalo panitia Nobar akan meminta testimoni Saya tentang film yang diangkat dari buku karya Bunda Asma Nadia ini. Tetap semangat, "Kalau cinta sudah melekat, gula jawa rasa coklat."

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More