![]() |
gambar: kompasiana.com |
Kecuali Fir'aun, Saya belum pernah mendengar lagi ada manusia yang
mengaku diri sebagai Tuhan. Sebab fasilitas dan pundi-pundi dunia yang
ada dalam genggaman, membuatnya merasa layak menyandang otoritas serupa
Tuhan. Dan memang dirinya begitu kuasa atas rakyat Mesir kala itu.
Dalam membangun dan melanggengkan kuasanya, Fir'aun menyertakan
beberapa kompatriot sejati. Para pendamping yang namanya juga diabadikan
oleh Allah SWT dalam Al Qur'an. Mereka adalah Haman, Qorun dan Bal'am.
Haman diangkat sebagai Prime Minister (Perdana Menteri), Qorun menjadi
bendahara, sedang Bal'am adalah ulama yang menyalahgunakan otoritasnya
demi kokohnya kekuasaan sang tiran. Maka setali tiga uang; politisi
busuk, penyandang dana dan ulama nyeleneh, jadi penyangga kuasa.
Ketiganya berada dalam genggaman Fir'aun.
Dari sisi manapun, adalah tidak mungkin menjatuhkan mereka ini dari atas singgasananya. Apalagi tentaranya begitu setia menggebuk dan memenjarakan rakyat yang berani hadirkan kritik. Media mainstream pun begitu kreatif dan atraktif menjadi corong Fir'aun. So, dari kacamata pengamat, ia tak mungkin tumbang.
Sayang, semua kalkulasi politik hancur berantakan. Adalah Musa, pemuda kuat fisik namun tak pandai retorika, penyebab runtuhnya kekuasaan sang tiran. Tak terduga, tapi begitulah....
Dari sisi manapun, adalah tidak mungkin menjatuhkan mereka ini dari atas singgasananya. Apalagi tentaranya begitu setia menggebuk dan memenjarakan rakyat yang berani hadirkan kritik. Media mainstream pun begitu kreatif dan atraktif menjadi corong Fir'aun. So, dari kacamata pengamat, ia tak mungkin tumbang.
Sayang, semua kalkulasi politik hancur berantakan. Adalah Musa, pemuda kuat fisik namun tak pandai retorika, penyebab runtuhnya kekuasaan sang tiran. Tak terduga, tapi begitulah....
0 komentar:
Posting Komentar