Blog yang berisi catatan-catatan singkat dan sederhana. Mencoba menangkap dan menulis pesan bijak dari berbagai sumber.

About

Jumat, 19 Juli 2019

Penanda Rezki vs Sedekah Pohon

gambar: pinterest.com
Pohon itu memiliki batang nan besar, agak tinggi menjulang ke langit. Daunnya jarang, mungkin berguguran sebab musim panas yang panjang. Tapi ada bunga-bunga yang mekar hampir di setiap cabangnya. Warna merah tua kembang itu. Seorang Sahabat yang menemaniku berkata bahwa munculnya bunga itu adalah penanda waktu panen ubi kayu akan segera tiba. "Begitu ya", gumamku.

Beberapa hari kemudian, di tempat yang terpisah, Saya duduk di bawah sebuah pohon Jambu Monyet. Saat itu beberapa sahabat menemaniku. Pohon yang banyak tumbuh di pulau Buton itu sedang berbunga. Tanda tak lama lagi musim Jambu Mete segera tiba. Seorang sahabat memberitahuku bahwa ketika musim buah begitu melimpah, maka di lautanpun, ikan tangkapan nelayan juga melimpah. "Wow", kataku.

Saya segera mempercayai perkataan sahabatku itu. Mengapa? Sebab ia yang kini telah menjadi pengusaha sukses adalah sosok yang akrab dengan kehidupan nelayan, tapi pada saat yang sama juga kenal dengan kehidupan bercocok tanam di daerahnya. Jadi, punya pengalaman lapangan tentang hal yang diucapkannya.

Bicara soal tanaman dan hasilnya, Allah SWT berfirman: "(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui." (QS: Al Baqarah, 22)
Ayat di atas menunjukkan kepada kita bahwa buah-buahan adalah rezki. Dihadirkan oleh Pencipta sebagai tanda cinta-Nya pada setiap hamba. Dan jika manusia bersyukur atas pemberian-Nya, maka Allah akan melipatgandakan rezeki itu.

Tapi, di penghujung ayat di atas, Allah SWT menegaskan: "Karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui." Artinya apa? Cara kita bersyukur atas hasil bumi yang diberikan Sang Pencipta adalah dengan menghamba pada-Nya. Dengan melaksanakan ibadah sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Bukan dengan membawa "sedekah" pada makhluk yang dipercaya menghuni pohon besar itu, dan bukan pula dengan memberi "sedekah" pada makhluk yang dipercaya menjaga laut dalam.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More