![]() |
gambar: youtobe.com |
Ada dunia lain di film animasi yang berjudul Coco. Semesta yang
mirip dengan ruang kehidupan manusia. Tapi yang menempatinya adalah
mereka-mereka yang telah meninggal dunia. Kehidupan layaknya manusia
bernyawa dengan berbagai fasilitas yang dimiliki. Punya rumah, makan,
minum, berpikir, bernyanyi, berpakaian, bermasyarakat, ada tempat
hiburan, pelayanan publik dan lain sebagainya. Bedanya, sosok-sosok yang
mendiaminya tak lagi miliki kulit pembungkus tubuh, hanya menyisakan mata dan tulang-belulang saja (tengkorak berjalan).
Pada waktu tertentu, diantara sosok-sosok itu bisa tiba-tiba lenyap.
Tubuhnya hancur dan terbang bersama angin. Mengapa bisa begitu? Sebabnya
adalah sanak keluarga yang masih hidup di dunia, telah melupakannya.
Karena ingatan dan kenangan padanya telah terhapus dalam memori orang
tua, kakak, adik, suami, istri atau keturunannya. Sebaliknya, jika
memori itu tetap ada, mereka akan kekal di situ. Dan sesekali bisa
menyebrangi jembatan untuk mengunjungi kerabatnya yang masih hidup di
dunia nyata.
Ah, namanya juga film, ya begitu itu. Imajinasi sang
pembuat film yang ia wujudkan dalam karya. Sebagai penonton, Saya
sangat menikmatinya. Jadi hiburan yang menarik di Senin pagi ini. I like
Monday. Well, bicara soal kenangan, ada lho manusia yang sudah
meninggal tapi masih hidup. Kok bisa? Itulah mereka yang meninggalkan
kenangan indah di dunia. Menggores tinta emas dalam kanvas kehidupan
manusia. Menanam pohon kebaikan yang buahnya dirasakan oleh orang
banyak. Nah, mereka-mereka inilah yang tetap hidup walau telah meninggal
dunia. Hidup di hati banyak orang, sebab amal baik yang dibuatnya....
0 komentar:
Posting Komentar